SURABAYA – Perayaan
bulan Ramadan sering kali diwarnai tradisi menerbangkan balon udara di berbagai
wilayah Jawa Timur.
Meski menghidupkan suasana, aktivitas ini berpotensi
mengancam jaringan listrik tegangan tinggi milik PT PLN (Persero). Sebagai
langkah antisipasi, PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Timur dan Bali (UIT
JBM) menggandeng aparat keamanan untuk mencegah gangguan listrik akibat balon
udara, khususnya di wilayah rawan seperti Trenggalek, Tulungagung, Blitar, dan
Pulau Madura.
Kolaborasi antara PLN UIT JBM dan aparat keamanan
bertujuan melindungi infrastruktur ketenagalistrikan sekaligus meningkatkan
kesadaran masyarakat terhadap bahaya balon udara. Langkah-langkah pencegahan
mencakup:
• Sosialisasi Masyarakat:
Memberikan edukasi tentang risiko balon udara terhadap jaringan listrik dan
cara mencegahnya.
• Pengawasan dan Patroli:
Mengintensifkan pengawasan di daerah rawan gangguan.
• Koordinasi Lintas Instansi:
Mengintegrasikan upaya lintas pihak untuk memastikan keandalan pasokan listrik.
General Manager PLN UIT JBM, Handy Wihartady, dalam
keterangan tertulis,Kamis (27/3/2025) dengan sinergi yang terjalin, diharapkan
pasokan listrik selama Ramadan tetap andal, sehingga masyarakat dapat
menjalankan ibadah dan aktivitas lainnya tanpa gangguan.
“Kami juga mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga
infrastruktur listrik demi kepentingan bersama,” ujarnya.
Selama Ramadan, kebutuhan listrik meningkat seiring
aktivitas ibadah, ekonomi, dan rumah tangga. Gangguan pada jaringan listrik,
terutama akibat balon udara, dapat menyebabkan ketidaknyamanan hingga kerugian
besar.
Oleh karena itu, tindakan preventif ini menjadi prioritas
PLN demi mendukung kenyamanan masyarakat dalam menjalani bulan suci hingga
perayaan Idulfitri.(infopublik/Foto: Mc.Jatim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar