PROBOLINGGO – Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Probolinggo memberikan pelatihan batik sibhori di Pendopo Prasaja Ngerti Wibawa Kabupaten Probolinggo, Selasa (12/11/2024).
Kegiatan ini diikuti oleh 64 orang peserta yang terdiri
dari DWP Badan/Dinas/Bagian dan Kecamatan di Kabupaten Probolinggo. Selama
kegiatan mereka dipandu oleh narasumber Owner Batik Tulis Dewi Rengganis
Rusyami.
Ketua Panitia, Astutik Aruman menyampaikan, kegiatan ini
dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kepada anggota Dharma Wanita Persatuan
dalam mengembangkan keterampilan seni batik, khususnya batik sibhori yang
merupakan salah satu teknik batik yang memiliki ciri khas dan keunikan
tersendiri.
"Pelatihan ini bertujuan untuk memperkenalkan dan
melatih anggota dalam proses pembuatan batik serta memberikan pengetahuan yang
lebih mendalam mengenai cara pewarnaan, pembuatan motif dan teknik lainnya
dalam dunia batik. Selain itu, untuk mempererat hubungan sosial antar anggota,
memperkuat solidaritas dalam wadah Dharma Wanita Persatuan serta memberikan
inspirasi dan motivasi bagi para peserta untuk terus berkarya dan mengembangkan
potensi diri melalui seni budaya," ungkapnya.
Sementara Ketua DWP Kabupaten Probolinggo Whestia
Kristiantin Heri Sulistyanto mengatakan, pelatihan ini merupakan salah satu
langkah yang sangat positif untuk memajukan kemampuan dan keterampilan para
anggota Dharma Wanita Persatuan dalam bidang seni, khususnya batik yang
merupakan warisan budaya Indonesia yang sangat berharga.
"Batik tidak hanya merupakan karya seni, tetapi juga
merupakan cerminan identitas dan tradisi bangsa yang telah mendunia. Melalui
pelatihan ini, kita berharap dapat memperkenalkan dan mengembangkan
teknik-teknik batik yang tidak hanya menambah pengetahuan dan keterampilan,
tetapi juga memperkaya jiwa kreativitas kita," katanya.
Istri Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten
Probolinggo Heri Sulistyanto ini sangat mengapresiasi upaya Dharma Wanita
Persatuan yang terus berinovasi dalam memberikan pelatihan dan pembekalan
kepada anggotanya.
"Pelatihan ini bukan hanya tentang menguasai teknik
batik, tetapi juga menjadi sarana untuk mempererat silaturahmi antar sesama
anggota serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui keterampilan
yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari," jelasnya.
Whestia berharap pelatihan ini dapat mendorong lahirnya
ide-ide baru yang dapat mengembangkan batik sebagai produk budaya yang tidak
hanya mendunia, tetapi juga memberikan dampak ekonomi positif bagi masyarakat
sekitar.
"Semoga keterampilan yang diperoleh dapat
diimplementasikan dalam berbagai aspek kehidupan, baik itu dalam konteks
ekonomi, sosial maupun budaya. Saya berpesan agar selalu menjaga semangat
belajar, bersungguh-sungguh dalam mengikuti pelatihan dan tidak ragu untuk
mengembangkan kemampuan yang dimiliki," pungkasnya. (infopublik)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar