JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) bergerak cepat tangani dampak bencana yang disebabkan oleh letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga,
Kementerian PU segera mengerahkan berbagai alat berat untuk membuka akses jalan
nasional di ruas Waerunu - Larantuka yang terdampak material vulkanik dan
membersihkan debu vulkanik yang menutupi badan jalan.
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PU, Rachman
Arief Dienaputra, menjelaskan bahwa fokus utama penanganan darurat ini adalah
membuka akses jalan untuk memudahkan aliran bantuan dan logistik bagi
masyarakat yang terdampak.
“Penanganan dan langkah antisipasi terus dilakukan oleh
seluruh Unit Organisasi Kementerian PU, termasuk Tim Satuan Kerja Pelaksanaan
Jalan Nasional (PJN) Wilayah IV Provinsi NTT. Kami berkoordinasi dengan
Pemerintah Daerah untuk memantau kondisi terkini di lapangan,” ungkap Rachman
Arief dalam keterangan pers yang diterima InfoPublik pada Selasa (5/11/2024).
Sejak Senin (4/11/2024), mobilisasi alat berat telah
dilaksanakan untuk mempercepat proses pembersihan material vulkanik.
Kementerian PU mengerahkan satu unit Wheel Loader untuk membersihkan material
vulkanik, satu unit water tank untuk menyiram badan jalan.
Sementara itu juga tampak satu unit truck crane, satu
unit pick-up, dan satu unit chainsaw untuk memotong ranting pohon yang
menghalangi jalan. Sebanyak 20 pekerja juga dikerahkan untuk membantu proses
pembersihan dan pemulihan jalan.
Ruas jalan Waerunu - Larantuka merupakan akses penting
yang menghubungkan Kota Maumere dengan Larantuka. Akibat erupsi Gunung Lewotobi
Laki-Laki pada Senin dini hari (4/11/2024), ruas jalan nasional pada KM 217+100
hingga KM 232+000 tertutup debu lumpur vulkanik dan pohon tumbang, sehingga
menghambat arus lalu lintas di wilayah tersebut.
Kementerian PU melaporkan, saat ini lalu lintas di ruas
jalan tersebut telah berfungsi kembali. Namun, pengguna jalan diimbau untuk
tetap berhati-hati karena kondisi jalan licin akibat hujan dan terdapat
beberapa lubang di badan jalan akibat muntahan batu dari letusan gunung.
Untuk mengantisipasi potensi bahaya, Kementerian PU telah
memasang rambu-rambu peringatan dan mendirikan posko siaga tanggap bencana di sekitar
lokasi terdampak.
Langkah cepat yang dilakukan Kementerian PU ini
diharapkan dapat mempercepat akses bantuan kepada masyarakat yang terdampak
erupsi serta meminimalisir dampak lebih lanjut.
Dengan adanya koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah,
serta bantuan dari berbagai pihak, penanganan bencana ini diharapkan berjalan
lancar demi keselamatan dan kesejahteraan masyarakat di sekitar Gunung
Lewotobi.(infopublik/Foto: Kemen PU)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar