MALANG – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang mengajak para pelaku usaha untuk berkolaborasi dalam membangun kota.
Hal tersebut
disampaikan oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Malang Ir.
Diah Ayu Kusuma Dewi, MT saat audiensi bersama dengan para pelaku usaha di
Ruang Sidang Balai Kota Malang, Jumat (4/10/2024).
Dalam audiensi yang
membahas terkait Penanganan Program Prioritas Pj. Wali Kota Malang ini, Diah
menyebutkan terdapat 12 program prioritas pemerintah yang telah ditetapkan Pj.
Wali Kota Malang, Iwan Kurniawan ST, MM.
Enam di antaranya
merupakan program prioritas yang memerlukan adanya kolaborasi dengan pelaku
usaha melalui program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (TSP)/Corporate Social
Responsibility (CSR).
Program prioritas
itu diantaranya adalah rehabilitasi sekolah (SD dan SMP), pembangunan TPS,
bantuan sosial terpadu (BST), UMKM naik kelas, lahan parkir di Kawasan Kayutangan,
serta pengelenggaraan Porprov Jatim 2025.
“Maka dari itu,
pertemuan yang dilakukan hari ini merupakan langkah awal yang dilakukan untuk
mengenalkan kepada para pelaku usaha terkait dengan enam program prioritas
tersebut,” jelasnya.
Diah menambahkan,
melalui pengenalan awal ini, pihaknya berharap terjadi kesamaan antara
kewajiban (TSP) yang dilakukan para pelaku usaha dengan program Pemkot Malang
yang memerlukan adanya kolaborasi dengan para pelaku usaha melalui Forum TSP.
Hal ini lantaran
selama ini seringkali terjadi mismatch antara program prioritas pemerintah
dengan kegiatan TSP yang dilakukan oleh para pelaku usaha.
“Nah melalui
audiensi ini, diharapkan bisa terjadi match antara program pemerintah yang
memerlukan bantuan CSR perusahaan dengan langkah CSR yang akan dilakukan para
pelaku usaha,” tambahnya.
Selama ini
kolaborasi antara Pemkot Malang dan para pelaku usaha melalui Forum TSP dalam
membangun kota sudah terjalin dengan baik. Terdapat beberapa fasilitas dan
program yang dihasilkan melalui kolaborasi tersebut, di antaranya adalah Taman
Merbabu, Taman Kunang-kunang, serta lampu di sepanjang Jalan Ijen Boulevard.
“Kalau dulu mungkin
belum melihat apa program prioritas yang perlu untuk diintervensi kegiatan TSP.
Tapi untuk kali ini, Pj. Wali Kota Malang telah menginstruksikan untuk
meletakkan dasarnya, kita lihat dulu layanan dasar apa yang prioritas untuk
kita lakukan TSP,” imbuhnya lagi.
Terkait dengan
kolaborasi yang dilakukan, Diah menyebutkan terdapat tiga alternatif cara yang
bisa dipilih untuk keikutsertaan pelaku usaha/perusahaan melalui program TSP.
Pertama adalah dengan langsung menyumbang secara keseluruhan melalui Forum TSP.
Kedua, dikerjakan
langsung oleh pelaku usaha, artinya para pelaku usaha memberikan bantuan
langsung untuk menjalankan sebuah program. Terakhir yaitu dengan kolaborasi
antara beberapa pelaku usaha untuk menyumbang melalui Forum TSP.
Diah pun berharap
ke depannya audiensi seperti ini akan terus dilakukan secara konsisten di awal
tahun, dimana Pemkot Malang akan menawarkan program apa saja yang akan
dikerjakan melalui kolaborasi dengan Forum TSP.
“Kita tawarkan di
awal dahulu melalui Musrenbang TSP. Jadi kita tawarkan program kita, yang tidak
diambil oleh para pelaku usaha baru kita masukkan di dalam APBD. Jadi itu
mengurangi pembiayaan dari APBD,” pungkasnya.(kominfomalangkota)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar