JAKARTA – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto berharap agar di tahun-tahun berikutnya, ketahanan negara di bidang kebencanaan lebih baik lagi.
Menurut Suharyanto, Indonesia sudah bukan lagi menjadi
negara penerima bantuan internasional dalam penanganan darurat. Sebaliknya,
Indonesia dalam beberapa tahun terakhir justru menjadi salah satu negara yang
memberikan dukungan internasional kepada negara lain yang terdampak bencana
maupun konflik.
Di hadapan forum rapat koordinasi penanganan karhutla di
Muara Enim, Kepala BNPB sedikit berkisah tentang pengalaman Indonesia yang
tidak pernah absen memberikan donor bantuan kemanusiaan kepada negara sahabat
seperti Turki, Pakistan, Nepal, Libya, Vanuatu, Myanmar, Papua Nugini, Sudan
hingga Palestina dan lain sebagainya.
“Kita sudah 14 kali membantu negara lain. Besok kita juga
akan bantu lima negara. Posisi ini jangan sampai justru bencana di tingkat
lokal ini malah tidak bisa mengatasi. Wilayah prioritas karhutla tahun ini
seharusnya jadi yang terakhir. Cukup 2023 dan 2024. Pada 2025 upayakan ini
tidak terjadi lagi,” kata Suharyanto dalam keteranganya, Rabu (2/10/2024).
Terkait penanagan karhutla, Kepala BNPB mengatakan. sudah
ada penyedia jasa water bombing yang meminta dipindah ke provinsi lain, namun
waktu operasional di daerah lain juga sudah terbatas.
Suharyanto menilai, hal itu dapat diartikan bahwa
penanganan karhutla semakin baik. Kendati demikian, dia mewanti-wanti
agar hal itu tidak menjadikan personel gabungan ini lantas cepat puas atas
hasil kinerjanya.
Menurutnya, masih ada tantangan yang mungkin akan
dihadapi. Mempertahankan untuk memiliki performa dan prestasi justru lebih
sulit.
“Ada yang sudah minta pindah. Artinya penanganan karhutla
di sini sudah semakin baik. Jangan sampai kebakaran ini cepat meluas. Kita
tidak boleh cepat puas,” pinta Suharyanto. (infopublik/dok. BNPB)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar