PADANG PARIAMAN – Sebelas nagari (desa) di tujuh kecamatan Kabupaten Padang Pariaman terdampak banjir dan longsor. Bencana alam tersebut terjadi akibat curah hujan tinggi dan meluapnya beberapa sungai di daerah itu.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama Dinas
PUPR, TNI, Polri, dan pemerintah setempat telah berkoordinasi untuk melakukan
pendataan dan penanganan darurat bencana banjir serta tanah longsor itu. Akibat
debit air di Sungai Batang Ulakan, Batang Sei Gimba, dan Batang Tapakih
meningkat signifikan.
Selain banjir, curah hujan yang ekstrem juga
mengakibatkan tanah menjadi labil, memicu terjadinya longsor di sejumlah titik.
"Wilayah terdampak antara lain Nagari Sungai Sariak
di Kecamatan VII Koto, Nagari Gasan Gadang di Kecamatan Batang Gasan, Nagari
Campago di Kecamatan V Koto, serta Nagari di Kecamatan Ulakan Tapakih, seperti
Kampuang Galapuang, Seulayat, Sungai Gimba, dan Sandi," ungkap Abdul
Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Sabtu
(5/10/2024).
Selain itu, sambungnya, Nagari Parik Malintang di
Kecamatan Anam Lingkuang serta Nagari Pauah dan Kapalo Koto di Kecamatan Nan
Sabaris juga terdampak.
Berdasarkan data dari Badan Nasional Penanggulangan
Bencana (BNPB), sebanyak 1.102 kepala keluarga (KK) atau 4.411 jiwa terdampak
bencana ini.
Dari jumlah tersebut, 160 KK atau 480 warga harus
mengungsi sementara ke masjid-masjid, balai masyarakat, serta rumah kerabat dan
tetangga yang tidak terdampak banjir maupun longsor.
Dampak material akibat bencana ini sangat signifikan.
Sebanyak 1.615 rumah terendam banjir, dua rumah tertimbun tanah longsor, serta
jalan penghubung antar-Nagari Sungai Sariak dan Nagari Toboh Ketek tertutup
material longsor. Selain itu, jalan di Kecamatan IV Koto Aua Malintang terendam
air dengan ketinggian mencapai 50 hingga 100 cm.
Saat ini, beberapa wilayah masih diguyur hujan dengan
intensitas sedang hingga lebat. Pembersihan badan jalan di Kecamatan VII Koto
juga terus dilakukan.
Kebutuhan mendesak untuk mempercepat penanganan meliputi
penambahan alat berat, perahu karet, makanan siap saji, selimut, serta dapur
umum. (infopublik/dok. BPBD Padang
Pariaman)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar