Banjir dan Longsor di Padang Pariaman, 7 Kecamatan Terdampak - Fondasi News | Fakta Nusantara

Breaking

Home Top Ad

Post Top Ad

LIVE: Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia Masa Jabatan 2024-2029, 20 Okt 2024

Minggu, 06 Oktober 2024

Banjir dan Longsor di Padang Pariaman, 7 Kecamatan Terdampak


PADANG PARIAMAN
 – Sebelas nagari (desa) di tujuh kecamatan Kabupaten Padang Pariaman terdampak banjir dan longsor. Bencana alam tersebut terjadi akibat curah hujan tinggi dan meluapnya beberapa sungai di daerah itu.

 

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama Dinas PUPR, TNI, Polri, dan pemerintah setempat telah berkoordinasi untuk melakukan pendataan dan penanganan darurat bencana banjir serta tanah longsor itu. Akibat debit air di Sungai Batang Ulakan, Batang Sei Gimba, dan Batang Tapakih meningkat signifikan.

 

Selain banjir, curah hujan yang ekstrem juga mengakibatkan tanah menjadi labil, memicu terjadinya longsor di sejumlah titik.

 

"Wilayah terdampak antara lain Nagari Sungai Sariak di Kecamatan VII Koto, Nagari Gasan Gadang di Kecamatan Batang Gasan, Nagari Campago di Kecamatan V Koto, serta Nagari di Kecamatan Ulakan Tapakih, seperti Kampuang Galapuang, Seulayat, Sungai Gimba, dan Sandi," ungkap Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Sabtu (5/10/2024).

 

Selain itu, sambungnya, Nagari Parik Malintang di Kecamatan Anam Lingkuang serta Nagari Pauah dan Kapalo Koto di Kecamatan Nan Sabaris juga terdampak.

 

Berdasarkan data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sebanyak 1.102 kepala keluarga (KK) atau 4.411 jiwa terdampak bencana ini.

 

Dari jumlah tersebut, 160 KK atau 480 warga harus mengungsi sementara ke masjid-masjid, balai masyarakat, serta rumah kerabat dan tetangga yang tidak terdampak banjir maupun longsor.

 

Dampak material akibat bencana ini sangat signifikan. Sebanyak 1.615 rumah terendam banjir, dua rumah tertimbun tanah longsor, serta jalan penghubung antar-Nagari Sungai Sariak dan Nagari Toboh Ketek tertutup material longsor. Selain itu, jalan di Kecamatan IV Koto Aua Malintang terendam air dengan ketinggian mencapai 50 hingga 100 cm.

 

Saat ini, beberapa wilayah masih diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Pembersihan badan jalan di Kecamatan VII Koto juga terus dilakukan.

 

Kebutuhan mendesak untuk mempercepat penanganan meliputi penambahan alat berat, perahu karet, makanan siap saji, selimut, serta dapur umum. (infopublik/dok. BPBD Padang Pariaman)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad