LAMONGAN – Dua belas desa di Kabupaten Lamongan raih penghargaan di bidang lingkungan, dengan meraih penghargaan desa/kelurahan bersih dan lestari (Berseri) dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Mengutip rilis Humas
Pemerintah Kabupaten Lamongan, penghargaan itu diberikan dalam puncak
peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun 2024 Provinsi Jawa Timur, di
Taman Pandan Wilis Desa Werungotok Kecamatan Nganjuk Kabupaten Nganjuk.
Pada penghargaan kategori
pratama diraih oleh Desa Kediren Kecamatan Kalitengah, Desa Banyubang Kecamatan
Solokuro, Desa Tunggul Kecamatan Paciran, Desa Porodeso Kecamatan Sekaran, Desa
Pandanpancur Kecamatan Deket, Desa Simbatan Kecamatan Sarirejo, Desa Pelang
Kecamatan Kembangbahu, dan Desa Klagensrampat Kecamatan Maduran.
Adapun tiga desa yag
meraih penghargaan Desa Berseri kategori madya, yaitu Desa Plosowahyu Kecamatan
Lamongan, Desa Rancangkencono Kecamatan Lamongan, dan Desa Mertani Kecamatan
Karanggeneng.
Penghargaan Desa Berseri
kategori mandiri diraih oleh Kelurahan Tlogoanyar Kecamatan Lamongan.
“Alhamdulillah tahun ini
ada dua belas desa/kelurahan yang berhasil menjadi Desa Berseri Jawa Timur.
Hingga saat ini total ada 44 desa/kelurahan Desa Berseri,” tutur Kepala Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan, Andhy Kurniawan.
Dijelaskan oleh Andhy,
penghargaan ini merupakan wujud pemenuhan penilaian pada aspek pengelolaan
sampah, pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan penghijauan,
konservasi sumber daya air, konservasi energi dan penggunaan energi baru
terbarukan, kebersihan lingkungan baik di wilayah RT/RW kantor desa atau
kelurahan.
“Sebelumnya seluruh
desa/kelurahan yang mendapat penghargaan sudah melalui seleksi tingkat
kabupaten dan dinilai administrasi oleh Provinsi Jawa Timur. Serta loloa dan
lanjut dalam penilaian lapangan,” jelasnya.
Salah satu desa yang
mendapatkan penghargaan Desa Berseri kategori Mandiri ialah Kelurahan
Tlogoanyar Kecamatan Lamongan.
Capaian dalam kategori mandiri berarti kemampuan
Kelurahan tersebut dalam pengelolaan lingkungan hidup di seluruh RT di wilayah
kelurahan tersebut.
“Tentu selain memenuhi semua komponen penilaian.
Kelurahan tersebut memiliki inovasi unik dalam pengelolaan sampah, yakni dengan
menggunakan maggot,” kata Andhy.
Andhy juga membeberkan,
Desa Mertani masuk sepuluh besar terbaik di Jawa Timur. Faktor yang mendukung
prestasi tersebut ialah inovasi Desa Mertani yakni memiliki tanaman manga
sebanyak lebih dari 150 pohon.
Inovasi tersebut menjadi potensi omset yang tinggi, yang
kemudian dikelola pada kas desa. Inovasi tersebut sebagai bentuk upaya
ketahanan pangan, termasuk pertanian rendah emisi.
“Inovasi tersebut mampu menghasilkan omset puluhan hingga
ratusan juta. Juga sebagai upaya dalam ketahanan pangan, termasuk pertanian
rendah emisi,” tambahnya.(infopublik/kominfo)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar