JAKARTA – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) embangkan Sistem Informasi TRIGRS sebagai langkah mitigasi bencana tanah longsor.
Sistem tersebut, menggunakan model matematika berbasis
data hujan untuk memprediksi potensi tanah longsor di berbagai wilayah
Indonesia.
Peneliti Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN, Khori
Sugianti, menjelaskan, TRIGRS memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih
tepat dan cepat dalam menghadapi potensi longsor.
"TRIGRSMap merupakan pengembangan perangkat lunak
berupa plug-in QGIS
berbasis TRIGRSMap yang digunakan untuk mengetahui kestabilan lereng terhadap
tingkat kerentanan tanah longsor yang dipengaruhi curah hujan secara spasial
dan temporal," jelas Khori, dikutip dari siaran pers BRIN, Minggu
(29/9/2024).
Sistem ini menghitung kestabilan lereng dengan
memanfaatkan kombinasi kondisi topografi, data hujan, dan kondisi lereng.
TRIGRSMap memodelkan bagaimana air hujan meresap ke dalam tanah,
memperhitungkan seberapa dalam air menembus lapisan tanah dan lereng. Proses
infiltrasi ini berkontribusi terhadap penurunan kekuatan tanah, yang berpotensi
mengurangi stabilitas lereng.
"TRIGRSMap menghitung stabilitas lereng menggunakan
parameter-parameter geoteknik seperti DEM, kemiringan lereng, arah aliran,
kondisi tanah, dan kondisi keairan. Berdasarkan parameter ini, TRIGRSMap
menghasilkan grid peta yang menunjukkan area paling rentan terhadap tanah
longsor. Sistem ini juga dapat mengintegrasikan data curah hujan secara real-time dari lokasi
tertentu," tambah Khori.
Cara kerja TRIGRSMap melibatkan pemrosesan data curah
hujan untuk menghitung potensi gangguan lereng dan mengidentifikasi kapan
ambang batas kekuatan tanah terlampaui.
Hasil analisis ini diintegrasikan ke dalam peta
peringatan dini, yang dapat digunakan oleh pemerintah dan masyarakat sebagai
rekomendasi strategis dalam tata ruang daerah.
Hal ini diharapkan dapat mengurangi risiko bencana tanah
longsor di masa depan, misalnya dengan evakuasi dini atau penguatan
infrastruktur di daerah rawan longsor.
Pengembangan TRIGRSMap, diharapkan dapat mendukung pihak
terkait dalam memperkuat strategi mitigasi bencana, khususnya di wilayah
pegunungan dan perbukitan yang rawan longsor. Integrasi TRIGRSMap dengan sistem
pemantauan cuaca dan geologi nasional akan meningkatkan kesiapsiagaan
masyarakat dan pihak terkait.
Dengan penerapan teknologi ini, BRIN berharap dapat
membantu dalam pengambilan kebijakan dan memberikan rekomendasi strategis dalam
tata ruang untuk mengurangi risiko korban jiwa serta kerugian ekonomi akibat
tanah longsor di masa mendatang.(infopublik)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar