SURABAYA – Kesejahteraan tenaga pendidik, khususnya guru honorer, di Jawa Timur masih membutuhkan perhatian serius.
Menyadari pentingnya hal tersebut, Institut Teknologi
Sepuluh Nopember (ITS) bersama Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur (Jatim)
meluncurkan Program Terapan Ekonomi untuk Guru (Proteg) yang ditandai juga
dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) di Gedung Rektorat ITS,
Jumat (27/9/2024).
Dalam sambutannya, Wakil Rektor IV ITS Agus Muhammad
Hatta, ST, M.Si, PhD mengungkapkan, perkembangan zaman yang tidak dapat
terelakkan membuat semua bidang harus mampu beradaptasi, tak terkecuali bidang
pendidikan.
“Perubahan tersebut mengharuskan kita untuk menjadi lebih
kreatif, baik dalam berinovasi maupun berwirausaha,” paparnya.
Di sisi lain, dosen yang
biasa disapa Hatta ini menyadari bahwa masih banyak guru honorer di Jatim yang
memiliki kondisi ekonomi memprihatinkan. Untuk itu, ia menekankan bahwa
kemampuan berinovasi dan berwirausaha penting sebagai keterampilan esensial bagi
para guru honorer di era modern ini.
“Dengan kondisi tersebut, ITS siap membantu para guru
honorer dalam berinovasi guna meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka,”
jelasnya.
Dalam implementasi di
masyarakat, dosen Departemen Teknik Fisika ini menambahkan bahwa ITS bersama
Dinas Pendidikan Provinsi Jatim akan mengadakan program pemberdayaan bagi para
guru honorer melalui Proteg dengan fokus utama yakni pengembangan ekonomi
kreatif.
"Melalui kolaborasi ini, kami berharap kesejahteraan
para guru dapat meningkat sehingga mereka dapat berkontribusi lebih dalam
pembangunan pendidikan maupun ekonomi lokal," imbuhnya.
Menyetujui hal tersebut,
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jatim Dr Aries Agung Paewai STP MM
mengungkapkan bahwa kualitas pendidikan yang baik tidak akan terwujud tanpa
dukungan dari para guru hebat.
“Setiap tahun, siswa-siswi di Jawa Timur selalu meraih
prestasi bergengsi, tetapi sayangnya kesejahteraan guru yang mendukung mereka
masih kurang diperhatikan,” tuturnya prihatin.
Untuk itu, lanjut Aries,
Proteg hadir sebagai upaya untuk mengatasi tantangan ekonomi yang dihadapi oleh
para guru honorer tersebut. Program ini akan memberikan pelatihan kepada guru
honorer terkait keterampilan ekonomi kreatif, technopreneurship hingga
penerapan teknologi informasi dalam wirausaha.
“Guru dapat memperoleh pengetahuan praktis yang bisa
langsung diterapkan di luar jam belajar,” ucap laki-laki kelahiran Makassar
tersebut.
Proteg sendiri akan
dimulai pada 3 Oktober 2024 mendatang dengan sasaran 200 guru honorer jenjang
SMA, SMK, dan SLB di seluruh Jawa Timur. Dengan jalinan kerja sama ini,
diharapkan kesejahteraan guru honorer maupun kualitas pendidikan di Jawa Timur
dapat lebih meningkat.
“Program ini harus dijalankan dengan baik sebagai langkah
nyata untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh komponen pendidikan di Jawa
Timur,” tutup Aries optimistis.(infopublik)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar