TUBAN – Sektor industri batik terus menunjukkan daya tahan yang kuat di tengah gejolak ekonomi global beberapa tahun terakhir.
Salah satu jenis batik yang semakin menarik perhatian
adalah batik gedog Tuban, yang memiliki keunikan tersendiri dan kaya akan nilai
budaya lokal.
Dalam rangka Hari Batik Nasional (HBN) 2024, batik gedog
Tuban akan menjadi ikon utama perayaan, mengukuhkan posisinya sebagai warisan
budaya khas Kabupaten Tuban.
Puncak acara HBN tahun ini akan dibuka dengan serangkaian
kegiatan di Jakarta, termasuk Pameran Batik Nasional yang akan berlangsung di
Mall Kota Kasablanka pada 2-6 Oktober 2024.
Acara ini rencananya akan dihadiri oleh Yuan Erma Septi
Apsari, istri dari Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Tuban, Agung Subagyo, yang
secara khusus akan memberikan dukungannya terhadap pengembangan batik gedog
Tuban.
Batik gedog Tuban dikenal memiliki keunikan tersendiri
dengan motif khas, hasil akulturasi budaya pesisir Tuban dan budaya Tiongkok.
Yang menarik, proses pembuatannya masih menggunakan alat tenun tradisional
dengan bahan baku benang katun dari pemintalan kapas.
Hal tersebut tidak hanya membuat batik gedog memiliki
nilai budaya yang tinggi, tetapi juga menjadi simbol ketekunan dan warisan
leluhur yang terus dilestarikan oleh masyarakat Tuban.
Dalam siaran pers yang dikeluarkan oleh Kemenperin,
sebagai bentuk pelestarian, Ditjen Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA)
Kementerian Perindustrian telah memfasilitasi permohonan perlindungan Indikasi
Geografis (IG) bagi batik tulis tenun gedog Tuban.
Hal ini akan memberikan perlindungan hukum terhadap
keaslian produk batik tersebut, sekaligus membuka peluang pasar yang lebih
luas, baik di dalam negeri maupun di pasar internasional.
Tak hanya memperkenalkan batik gedog kepada masyarakat
luas, Kementerian Perindustrian juga berkomitmen untuk terus mendorong
pertumbuhan industri batik melalui berbagai program pendampingan dan pelatihan
teknis.
Industri ini memiliki potensi besar untuk ekspor, dengan
nilai ekspor batik dan produknya mencapai USD17,5 juta pada tahun 2023, dan
USD9,45 juta hanya pada semester pertama 2024.
Dengan kegiatan seperti pameran dan Batik Fun Run, HBN 2024 bertujuan untuk mengembangkan kecintaan terhadap batik di kalangan masyarakat, khususnya generasi muda.
Batik gedog Tuban, sebagai ikon utama acara ini,
diharapkan tidak hanya dikenal sebagai produk lokal, tetapi juga sebagai simbol
kebanggaan nasional yang mampu bersaing di kancah internasional.
Melalui dukungan dari berbagai sektor, batik gedog Tuban
diharapkan terus melangkah ke depan, memopulerkan warisan budaya khas Tuban dan
menunjukkan potensinya sebagai salah satu industri unggulan di Indonesia.(infopublik/Foto: ist)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar